Judul diatas adalah pertanyaan kritis dari seseorang yang penulis temui di atas Kereta api (KA) dalam perjalanan Jakarta-Jogja beberapa waktu lalu, seseorang yang kehilangan keyakinan akan adanya Tuhan dan memilih menjadi seorang Atheis, walaupun di KTP-nya tertulis berAgama Islam, namun menurut dia itu hanyalah simbol untuk kelengkapan data-data KTP. Mungkin ini pilihan dia sebagai seorang anak manusia, namun penulis tetap berharap semoga ada cahaya yang meluruskan presfektifnya tentang Tuhan dan Agama. Insya Allah....
Dunia gaul anak kota mungkin sangat identik dengan gemerlapnya Dunia Malam dan Pesta clubing. dunia yang penuh hiruk pikuk teriakan anak-anak manusia menikmati musik disko dan tarian ala barat yang liar di padu lampu remang-remang ini membahana diseantero kota-kota besar pada setiap malam hari tepatnya tengah malam ketika sebagian besar anak Adam tertidur pulas dikasurnya. Dunia yang juga identik dengan eksploitasi libido ini adalah sajian sekular yang hedonistik dan free life, mencuat ditengah kebimbangan dan keresahan Anak Adam mencari identitas diri. inilah tempat pelampiasan hasrat yang menggunung dari aktifitas sepanjang siang dengan alasan kebosanan pada hidup yang serba robotik.
Dunia yang didalamnya Minuman beralkohol dan NARKOBA menjadi halal 100%. Ciuman, pelukan dan goyangan erotis pun menjadi lumrah, dunia tanpa aturan yang serba bebas dan jahiliaisme ini tersaji dalam ruang penuh desahan wanita-wanita penghibur